KETAMANSISWAAN

Prinsip Dan Prosedur Pelaksanaan Metode Among

Di dalam membicarakan metode pendidikan sitem among atau dengan singkat di sebut metode among, akan saya kemukakan beberapa plobema, yakni:
1. Apakah pengertian metode among?
2. Apakah prinsip-prinsip metode among

Dari problema ini kita mencoba untuk memberi wawasan pemecahan masalahnya.

Pengertian metode among:
Metode among (dalam arti di latih dan metode mengajar) adah suatu metode pengajaran dan pendidikan, di mana pamong sebagai pendorong dari belakang terhadap para siswa supaya para siswa tadi mempunyai keaktifkan yang terarah untuk belajar sendiri dengan merdeka sehingga semua potensinya dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan pendidikan. Wujudnya metode among dalam tindakan adalah:
1. Mengamat-amati siswa tetapi bukan mecurigainya.
2. Memelihara dan menuntun siswa bila di perlukan saja.
3. Memberikan kemerdekaan untuk bertindak ke pada siswa.
4. Memelihara situasi yang menyenangkan.
5. Menyingkirkan kesukaran dan atau bahaya yang tidak dapat di atasi oleh siswa itu sendiri.
6. Tut wuri handayani, mengikuti dari belakang dan memberi pengaruh sevara aktif dan efektif, bisa di perlukan.

A. Prinsip-Prinsip Metode Among

Sebagai prinsip-prinsip metode among antara lain ialah:
1. Menciptakan dan memelihara situasi yang menggembirakan bagi sang anak (siswa) baik dalam situasi pergaulan antara pamomg dan siswa maupun siswa dengan siswa dan pamong dengan pamong dan dala, situasi pergaualan lainya. Pamong – pamong yang tidak dapat menggembirakan yang di emong, bukan pamong yang sejati.
2. Memberi kemerdekaan siswa untuk belajar dan berbuat sendiri, jadi memakai prinsipkegiatan sendiri baik individual maupun kelompok
3. Dorongan – dorongan (motivasi) dari pamong harus sesuai dengan tingkatan – tingkatan pertumbuan dan perkembangan anak yakni berdaarkan prinsip perkembangan jiwa anak (siswa).
4. Mengembangkan kodrat (pembawaan) anak, terutama pembawaan yang baik – baik.
5. Membendung dan menghilangkan potensi – potensi yang tidak baik supaya tidak berkembang atau biar menjadi tipis.


B. Prosedur Pelaksanaan Metode Among

Di dalam melaksanakan metode among maka dapat di tempuh langkah langkah sebagai berikut:
1. Menciptakan situsi yang menggembirakan dalam keluarga perguruan maupun di dalam masyarakat. Hal ini penting, sebab situasi jiwa yang gembira akan dapat melancarkan tugas – tugas pekerjaan. Pada tugas mencipatakan situasi genbira ini dan untuk memeliharanya baik psychis maupun jasmaniah dapat menggunakan cara tersebut:
a. menghilangkan dan mencegah timbulnya tenaga batin pada para siswa, pamong perseorangan dan dalam bentuk hubungan pergaulan.
b. Jangan ada unsur – unsur memerintah dan memaksa antara pamong dan siswa, pamong dan pemimpin, pamong dan oamong maupun antara siswa. Tanamkan kesadaran akan kewajiban untuk menjalankan tugas tanpa perintah dan paksaan. Biasakanlah kepada hal – hal yang baik.
c. Situasi sekitar harus teratur, bersih dan jika dapat yang artistic ruangan kelas yang teratur.
d. Jangan menunda tugas dan kebutuhan – kebutuhan yang segera dapat dilaksanakan, sebab penundaan selalu akan menimbulkan kekecewaan, dan bahkan dapat menimbulkan hasil dan irama mengajar jangan terlalu melelahkan, buatlah yang lincah, cekatan, tidak monoton.
e. Pamong sedapat mungkin, menciptakan situasi pendidikan seperti dalam keluarga, artinya pamong dapat memperlakukan para siswa seperti memperlakukan anak –anaknya sendiri, jadi dengan dasr cinta kasih yang pedagogis.
2. Mengamati keadaan siswa secara teliti dengan menyelengarakan beberapa catatan, antara lain adalah :
a. kartu pribadi : untuk mencatat data mengenai data siswa satu persatu. Hal – hal yang perlu diteliti ialah :
1) Identitas siswa : nama, umur, jenis, sex, agama, kelas dan alamat.
2) Data orang tua : umur, agama, pendidikan dan pekerjaan, penghasilan, nama – nama saudara dan pekerjaan, penghasilan, nama –nama, saudara siswa dengan pendidikan dan atau pekerjaannya, alamat rumah, dsb.
3) Riwayat kesehatan siswa : cacat – cacat, apa yang dibei ta, penyakit apa yang sering dialami, penyakit turunan apa yang ada dll.
4) Riwayat pendidikan siswa : kapan masuk sekolah apakah pernah tidak naik kelas berapa, mata pelajaran apa yang paling disenangi, dan mata pelajaran yang tidak disenangi, mana yang mudah dan mana yang sukar, hobinya apa, dsb.
5) Sifat –sifat pribadi siswa : sifat – sifat baiknya dan juga kekurangan – kekurangan bakat apa.
6) Data latar belakang asal siswa : dari kota, desa, daerah lain, tradisinya, keadaan sekarang dsb.
Pendekatan kartu pribadi tadi hendaknya dibuat secara lengkap dan kontinyu supaya dapat diketahui pertumbuhan dan perkembangan siswa. Penyelenggaraan kartu pribadi baiklah dibedakan kepada pembimbing atau yang lain dan dibantu pamong.
b. Pembuatan priofil pribadi : ialah suatu gambaran atau grafik dinamika prestasi belajar para siswa satu persatu dan secara keseluruha. Hal ini penting untuk mengetahui keharmonisan hasil pendidikan. Profil pribadi ini dibuat dengan sitem kartu juga, sehingga dapat diebut kartu profil pribadi,.
Dengan melihat grafika (gambar profil pribadi ) seseorang siswa, maka dapat di periksa antara lain:
1) Mata – mata pelajaran apa yang maju dan baik nilainya.
2) Nilai – nilai mana yang kurang.
3) Nilai – nilai mana yang sama.

Karena pendidikan sitem among menganut cita- cita pembentukan pribadi intergral, maka gambaran propel pribadi harus seimbang, artinya beda antara prestasi yang tinggi dan yang rendah tidak terlalu menyolok. Secara ideal, prestasi – prestasi belajar pada tiap – tiap mata pelajaran hendaklah sama.
c. Sudi kasus ialah menyelidiki siswa perseorangan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu tahun. Hasilnya di catat dan di analisa serta study juga dapat di terangkan untuk kelompok siswa.

3. Didaktik dan Metodik dengan asas perkembangan anak, harus melaksanakan prinsip dan prosedur sebagai berikut:
a. Prinsip aktivitas siswa (aktivitas sendiri).
1) Dasar psykologisnya: pengajaran (belajar) datang dari response anak sendiri kepada stimulasi. Jangan memerintah atau memaksa anak untuk belajar, tetapi rangsanglah dengan memberi tuntunan sedikit mungkin untuk belajar sendiri, timbulnya ke butuhan untuk belajar.
2) Aturan prosedurnya untuk pamong: mengontrol atau nengawasi para siswa pada arah yang semestinyabenar, di samping itu mencegah kegiatan – kegiatan yang salah.

b. Prinsip Motivasi atau menuntun interest: untk memberi dorongan, inilah prinsip tut wurinya.
1) Dasar psycologisnya: atensitas respon belajar tergantung pada interest, tergantung kepada kuat lemahnya motif belajar yang ada pada sisw.
2) Aturan prosedurnya untuk pamong: Timbulnya interes pada waktu memberi stimulasi belajar. Misalnya dengan memberi alat – alat peraga yang menarik perhatian, bahan yang di pelajari memang penting untuk hidup, dan sebainya lagi.

c. Prinsip Appersepsi ialah persiapan untuk kesediaan nental atau kemauan jiwa siswa.
1) Dasar psychologisnya: essensi respone belajar tergantung ke pada pengalaman yang lampau dan rangka pikiran pada saat ini. Artinya pengajaran harus bertitik tolak ke pada pengetahuan – pengetahuan yang telah di miliki oleh anak sebagai bekal untuk menagkap pelajaran yang baru.
2) Aturan prosedurnya untuk pamong: penyajian bahan – bahan atas stimuli hendaklak di selaraskan dengan pengalaman dan kesiapan mental para siswa.

d. Prinsip individualisasinya: Yakni mengindahkan prbedaan – perbedaan individual (individual differences), artinya mengikat atau di sesuaikan dengan pembawaa siswa masing masing.

1) Dasar psychologisnya: Response belajar di temukan dan di batasi oleh kemampuan individu-individu perseoragan yang sayu sama lain berbeda beda . Misalnya siswa yang berbakat ilmu pasti akan lebih cepat dapat memahami pelajaran aljabar di bandingkan dengan yang tidak brbakat ilnu pasti.
2) Aturan prosedur utntu pamong: sesuaikanlah pengajaran dengan individual differences tadi. Data individual mengenai pembawaan para siswa dapat di cari dalam kartu pri badi pada bagian bimbingan dan penyuluhan
e. Prinsip sosialisasinya: Artinya menuntun perkembangan anak kepada pemamfaatan bersama, untu masyarakat inilah pendidikan social skill (kecakapan social).
1) Dasar Psychologisnya: Tiap yip response tentulah mempunyai implikasi-implikasi socialnya tidak ada orang hidup soliter, tetapi mesti masyarakat.
2) Aturan prosedurnya untuk pamong: semua response belajar harus di kembangkan didalam si tuasi sosial yang wajar. Misalnya para siswa hendaklah selalu di latih dalam kerja sama, berkomunikasi satu sama lain, berkonikasi satu sama lain, saling Bantu membantu saling mempercayai, saling menghormati.
f. Prinsip efesinsi Aktifitas kerja: Artinya kerja: Artinya dengan sedikit usaha dapatlah memperoleh hasil yang banyak dengan memuaskan hati.
1) Dasar psychologisnya: setiap usaha mesti menghendaki yang cepat, memuaska dan berguna.
2) Aturan prosedurnya: Setiap usaha dan kegiatan belajar hendaklah dilaksanakan dengan cepat, hemat, teliti, dan bertindak (bekerja) dengan kecekatan, lincah dan rapuh.

Demikian senam prinsip dan prosedur didaktik metodik modern yang berdasarkan pada perkembangan jiwa anak-dasar psycchollogis. Yang ada pokonya mengajar dan belajar harus di sesuaikan dengan tahap- tahap pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak- anak serta di sesuaian lagi engan bakat-bakat perseorangan-dasar individual.
 

0 komentar:

Posting Komentar

HOME